Bertakbir Pada Setiap Melempar Jumrah
يُكَبِّرُ كُلَّمَا رَمَى بِحَصَاةٍ عِنْدَ الْجِمَارِ الثَّلاَثِ ثُمَّ
يَتَقَدَّمُ، وَيَقِفُ يَدْعُو مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ، رَافِعًا
يَدَيْهِ بَعْدَ الْجَمْرَةِ اْلأُوْلَى وَالثَّانِيَةِ. أَمَّا جَمْرَةُ
الْعَقَبَةِ فَيَرْمِيْهَا وَيُكَبِّرُ عِنْدَ كُلِّ حَصَاةٍ وَيَنْصَرِفُ
وَلاَ يَقِفُ عِنْدَهَا
Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) bertakbir pada setiap melempar tiga Jumrah dengan batu kecil, kemudian beliau maju dan berdiri untuk berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya sete-lah melempar Jumrah yang pertama dan kedua. Adapun untuk Jumrah Aqa-bah, beliau melempar dan bertakbir, dan beliau tidak berdiri di situ, tapi langsung pergi.”
Bacaan Ketika Kagum Terhadap Sesuatu
- “Masya Allah". Yaitu ketika melihat hal yang menakjubkan, lalu kita ucapkan “Maa syaa Allah” (ما شاء الله), artinya kita menyadari dan menetapkan bahwa hal yang menakjubkan tersebut semata-mata terjadi karena kuasa Allah.
- "Allohu Akbar" اللهُ أَكْبَرُ (Allah Maha Besar)
Yang Dilakukan Apabila Ada Sesuatu Yang Menggembirakan
كَانَ النَّبِيُّ إِذَا أَتَاهُ أَمْرٌ يَسُرُّهُ أَوْ يُسَرُّ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شُكْرًا لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
Bacaan Dan Perbuatan Apabila Merasa Sakit Pada Suatu Anggota Badan
Letakkan tanganmu pada tubuhmu yang terasa sakit, dan bacalah: “Bismillaah 3 x, lalu bacalah 7 x :
أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
(Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan yang aku takuti.)
Apabila Takut Mengenai Sesuatu Dengan Matanya
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيْهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ
مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ [فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ] فَإِنَّ الْعَيْنَ
حَقٌّ
Apabila seseorang di antara kamu melihat dari saudaranya, diri atau hartanya yang mengherankan, maka hendaklah mendoakan berkah kepadanya. Sesungguhnya ‘ain (kena mata) itu adalah benar.
Bacaan Ketika Takut
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
“Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.”
Bacaan Ketika Menyembelih Kurban
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ] اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ.
“Dengan nama Allah, (aku menyembelih), Allah Maha Besar. Ya Allah! (ternak ini) dariMu (nikmat yang Engkau berikan, dan kami sembelih) untuk-Mu. Ya Allah! Terimalah kurban ini dari-ku.”
Bacaan Untuk Menolak Gangguan Setan
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ
بِرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وَبَرَأَ وَذَرَأَ، وَمِنْ
شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا،
وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي اْلأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ
مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ
طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَانُ
Istighfar Dan Taubat
قَالَ رَسُوْلُ الله : وَاللهِ إِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ
إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرُ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً
Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Demi Allah! Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.”
وَقَالَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
Rasulullah (Shallallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari.”
وَقَالَ : مَنْ قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، غَفَرَ
اللهُ لَهُ وَإِنْ كَانَ فَرَّ مِنَ الزَّحْفِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca: ‘Aku minta ampun kepada Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhlukNya.’ Maka Allah mengampuninya. Sekalipun dia pernah lari dari perang.”
وَقَالَ : أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الرَّبُّ مِنَ الْعَبْدِ فِيْ جَوْفِ
اللَّيْلِ اْلآخِرِ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُوْنَ مِمَّنْ يَذْكُرُ
اللهَ فِيْ تِلْكَ السَّاعَةِ فَكُنْ
Rasulullah (Shallallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hambaNya adalah di tengah malam yang terakhir. Apabila kamu mampu tergolong orang yang zikir kepada Allah pada saat itu, lakukanlah.”
وَقَالَ : أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Rasulullah (Shallallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Seorang hamba berada dalam keadaan yang paling dekat dengan Tuhannya adalah di saat sujud. Oleh karena itu, perba-nyaklah doa.”
وَقَالَ : إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) bersabda: ‘Sesung-guhnya hatiku lupa (tidak ingat kepada Allah) padahal sesungguhnya aku minta ampun kepadaNya dalam sehari sera-tus kali.”
Keutamaan Tasbih, Tahmid, Tahlil Dan Takbir
قَالَ : مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ
مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Nabi Muhammad (Shallallahu ‘alaihi Wasallam) bersabda: Barangsiapa yang membaca: “Maha Suci Allah dan aku memujiNya” dalam sehari seratus kali, maka kesalahannya dihapus sekali-pun seperti buih air laut.”
وَقَالَ : مَنْ قَالَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ، عَشْرَ مِرَارٍ، كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرْبَعَةَ أَنْفُسٍ مِنْ
وَلَدِ إِسْمَاعِيْلَ
Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Dua kalimat yang
ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan (hari Kiamat) dan
disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: Subhaanallaah
wabi-hamdih, subhaanallaahil ‘azhiim.”
Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Sungguh, apabila aku
membaca: ‘Subhaanalloh walhamdulillaah walaa ilaaha illallooh walloohu
akbar’. Adalah lebih senang bagiku dari apa yang disinari oleh matahari
terbit.”
Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Apakah seseorang di
antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?” Salah
seorang di antara yang duduk bertanya: “Bagaimana di antara kita bisa
memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasul bersabda: “Hendaklah
dia membaca seratus tasbih, maka ditulis seribu kebaikan baginya atau
seribu kejelekannya dihapus.”
مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ، غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang membaca: Subhaanallohil ‘azhiim wabihamdih, maka ditanam untuknya sebatang pohon kurma di Surga.”
Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Wahai Abdullah bin
Qois! Maukah kamu aku tunjukkan perbendaharaan Surga?” Aku berkata:
“Aku mau, wahai Rasulullah!” Rasul berkata: “Bacalah: Laa haula walaa
quwwata illaa billaah.”
Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) bersabda: “Perkataan yang
paling disenangi oleh Allah adalah empat: Subhaanalloh,
Alhamdulillaah, Laa ilaaha illallooh dan Alloohu akbar. Tidak mengapa
bagimu untuk memulai yang mana di antara kalimat tersebut.”
Seorang Arab Badui datang kepa-da Rasulullah (Shollallohu ‘alaihi
Wasallam), lalu berkata: ‘Ajari aku dzikir untuk aku baca!’ Rasulullah
Shallahu ‘alaihi Wasallam bersab-da: ‘Katakanlah: Tidak ada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Allah
Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang banyak. Maha Suci Allah, Tuhan
sekalian alam dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang
Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.’ Orang Badui itu berkata: ‘Kalimat itu
untuk Tuhanku, mana yang untukku?’ Rasul bersabda: ‘Katakanlah: Ya
Allah! Ampuni-lah aku, belas kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku
dan berilah rezeki kepadaku.”
Seorang laki-laki apabila masuk Islam, Nabi Muhammad (Shollallohu ‘alaihi Wasallam) mengajarinya shalat, kemudian beliau memerintahkan agar berdoa dengan kalimat ini: ‘Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku, melindungi (dari apa yang tidak ku inginkan) dan berilah rezeki kepadaku.”
إِنَّ أَفْضَلَ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَأَفْضَلَ الذِّكْرِ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca: Alhamdulillaah. Sedang zikir yang terbaik adalah: Laa Ilaaha Illallooh.”
الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ: سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ،
وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللهِ.
Kalimat-kalimat yang baik adalah: “Subhaanalloh, walhamdulillaah, wa
laa ilaaha illalloh, walloohu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa
billaah.”
Cara Nabi Membaca Tasbih
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ يَعْقِدُ التَّسْبِيْحَ بِيَمِيْنِهِ
Dari Abdullah bin Umar, dia berkata: “Aku melihat Rasulullah meng-hitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.”
Beberapa Adab Dan Kebaikan
إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ -أَوْ أَمْسَيْتُمْ- فَكُفُّوْا صِبْيَانَكُمْ؛ فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ تَنْتَشِرُ حِيْنَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَخَلُّوْهُمْ، وَأَغْلِقُوا اْلأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوْا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، وَخَمِّرُوْا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوْا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوْا مَصَابِيْحَكُمْ
Apabila kegelapan malam telah tiba -atau kamu masuk di waktu malam-, maka tahanlah anak-anakmu, sesung-guhnya setan pada saat itu bertebaran. Apabila malam telah terlewati sesaat, maka lepaskan mereka, tapi tutuplah pintu dan sebut nama Allah (baca: Bismillaahir rohmaanir rohiim). Sesungguhnya setan tidak membuka pintu yang tertutup, ikatlah gerabamu (tempat air dari kulit) dan sebutlah nama Allah. Tutuplah tempat-tempatmu dan sebut-lah nama Allah, sekalipun dengan melintangkan sesuatu diatasnya, dan padamkan lampu-lampumu.”
(Dikutip
dari terjemah Kitab Hisnul Muslim, karya Sa’id Wahf al Qahthani – Edisi
Indonesia Kumpulan Doa dari Al Quran dan Hadits)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar