Minggu, 12 Januari 2014

13 KERUGIAN LAIN AKIBAT MEROKOK



BANGKAPOS.COM - Seperti yang sering kita dengar kalau merokok dapat menurunkan kualitas kerja jantung dan paru-paru. Selain itu, juga meningkatkan risiko gairah seksual, menapouse dini, masalah reproduksi, kanker, dan penyakit serius lainnya. Namun sadarkah Anda kalau merokok juga dapat menimbulkan masalah lain yang kelihatannya sederhana dalam tubuh kita? Misalnya saja, Anda akan terlihat lebih tua dengan merokok. Berikut ini 13 kerugian lain yang sering diabaikan para perokok aktif dari kebiasaannya merokok:

Terlihat Lebih Tua
Jika Anda ingin terlihat lebih tua, merokoklah. Nikotin dan asap rokok juara membuat perubahan pada kulit, gigi, dan rambut Anda. Aktivitas ini juga memengaruhi segala sesuatu mengenai kesuburan Anda yang berhubungan dengan kekuatan jantung, paru-paru, dan tulang.

Kulit Pucat
Merokok merampas oksigen dan nutrisi dari kulit Anda. Itulah yang menyebabkan mengapa perokok terlihat pucat. "Pada perokok muda, kita biasanya melihat banyak warna kulit yang tidak merata," kata Dermatolog Jonette Keri, MD, dari University of Miami Miller School of Medicine  .

Kulit Kendur
Ada lebih dari 4.000 bahan kimia dalam asap tembakau dan banyak dari mereka memicu perusakan kolagen dan elastin. Kedua hal ini adalah serat yang memberikan kulit Anda kekuatan dan elastisitas.
Merokok atau bahkan berada di sekitar asap rokok dapat, "menurunkan blok bangunan kulit," kata Keri. Konsekuensinya, termasuk kulit kendur dan keriput.

Bercak Kulit
Seiring bertambahnya usia, biasanya di kulit, umumnya wajah dan lengan, mulai keluar bintik-bintik atau bercak berwarna gelap. Selain bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari, penelitian menunjukkan perokok lebih rentan memiliki bercak itu.
 
Lengan dan Payudara  Melorot
Merokok tidak hanya merusak penampilan wajah, tapi juga sosok Anda. Seperti, kulit kehilangan elastisitasnya. Ini termasuk pada bagian lengan dalam dan payudara. Para peneliti telah mengidentifikasi bahwa merokoklah yang menyebabkan hal itu.
 
Garis  di  Sekitar Bibir  
Ketika Anda mengisap rokok, mulut pasti akan berkerut secara dinamis. Jika dilakukan terus-menerus, bagian di sekitar bibir akan kehilangan elastisitas. Inilah yang dapat menyebabkan garis-garis dalam di sekitar bibir.

Gigi  dan Gusi Rusak
Gigi kuning adalah salah satu efek yang paling terkenal dari merokok jangka panjang, tetapi kerusakan gigi tidak berhenti di situ. Orang yang merokok cenderung mengembangkan penyakit gusi, bau mulut persisten, dan masalah kesehatan mulut lainnya. Perokok juga dua kali lebih mungkin kehilangan gigi mereka.
 
Kulit Jari Menguning
Mungkin Anda akan merasa seksi ketika rokok bertengger di antara jari-jari Anda? Perhatikan dengan seksama, para perokok aktif biasanya memiliki noda kuning pada ujung jari dan kukunya. Kabar baiknya, noda ini cenderung memudar seiring Anda berhenti merokok.

Rambut Rontok
Baik pria maupun wanita rambutnya cenderung menipis seiring bertambahnya usia. Namun yang perlu Anda tahu, merokok dapat mempercepat proses ini. Beberapa penelitian menunjukkan, orang yang merokok lebih mungkin mengalami kebotakan. Para peneliti di Taiwan bahkan telah mengidentifikasi merokok sebagai faktor risiko yang jelas untuk pola kebotakan pola pria di Asia.
 
Katarak
Mata sangat rentan terhadap jangkauan tembakau. Jika terlalu sering terpapar asap rokok, mata lebih mungkin katarak, yaitu daerah berawan pada lensa mata yang membuat cahaya dari mencapai retina.

Psorias
Psoriasis adalah suatu kondisi kronis pada kulit yang ditandai dengan penebalan dan bercak bersisik. Biasanya sering terjadi di lutut, siku, kulit kepala, tangan, kaki, atau punggung. Bercak bisa berwarna putih, merah, atau perak. Studi terbaru menunjukkan, perokok memiliki risiko lebih besar terkena psoriasis.
 
Mata  Keriput
Panas dari pembakaran rokok dapat menyipitkan mata untuk menjaga asap masuk ke dalam mata. Sementara itu, bahan kimia dari inhalasi tembakau menyebabkan kerusakan internal ke struktur kulit dan pembuluh darah di sekitar mata Anda.

Tulang Rapuh
Merokok meningkatkan risiko mengembangkan lemah tulang atau osteoporosis. Kondisi ini meningkatkan risiko untuk patah tulang termasuk tulang belakang, menyebabkan tulang mengurva dan kifosis (bungkuk). 

Editor   : fitriadi
Sumber : Tribunnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar