Senin, 28 April 2014

BAGI MUDA MUDI YANG CIPIKA CIPIKI

Bagi muda-mudi yang memadu kasih di zaman ini, cipika-cipiki atau mencium pipi atau bibir pasangannya (yang non mahram) adalah suatu yang wajar dan lumrah. Namun hal ini tidaklah wajar dalam Islam karena hubungannya yang belum sah dalam pernikahan.

Ada hadits yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Riyadhus Sholihin di mana hadits tersebut muttafaqun ‘alaih, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata,

أَنَّ رَجُلاً أَصَابَ مِنَ امْرَأَةٍ قُبْلَةً ، فَأَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَأَخْبَرَهُ ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ ( أَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَىِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ) . فَقَالَ الرَّجُلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلِى هَذَا قَالَ « لِجَمِيعِ أُمَّتِى كُلِّهِمْ »

Ada seseorang yang sengaja mencium seorang wanita (non mahram yang tidak halal baginya), lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan tentang yang ia lakukan. Maka turunlah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.” (QS. Hud: 114). Laki-laki tersebut lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah pengampunan dosa seperti itu hanya khusus untuk aku?” Beliau bersabda, “Untuk seluruh umatku.” (HR. Bukhari no. 526 dan Muslim no. 2763).

Yang dimaksud dalam kerjakanlah shalat di dua tepi siang, yaitu pagi dan petang adalah maksud untuk shalat Shubuh dan Maghrib. Sedangkan shalat yang dilakukan di awal malam adalah shalat Maghrib dan ‘Isya.

Hadits ini secara jelas menunjukkan keutamaan shalat lima waktu di mana dapat menghapuskan dosa seperti yang diperbuat di atas. Sekaligus hadits tersebut juga menunjukkan bahwa mencium wanita yang tidak halal (alias: non mahram) adalah suatu dosa. Termasuk pula bersalaman dengan wanita non mahram termasuk dosa.

Namun lihatlah keadaan pergaulan muda-mudi saat ini, mencium pasangan yang non mahram dianggap hal biasa. Bahkan orang yang tidak punya pasangan seperti itu dianggap tabu. Padahal jelas-jelas nyata, menjalin kasih seperti ini dinilai dosa bahkan termasuk perantara menuju zina yang terlarang. Termasuk pula yang terlarang adalah berboncengan dengan wanita non mahram. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’: 32). Dan jelas-jelas perbuatan yang disebutkan di atas termasuk perantara menuju zina.

Semoga Allah memberi taufik pada pemuda-pemudi saat ini, moga mereka semakin dekat pada Allah dan diberi petunjuk untuk menjauhi yang Allah haramkan.

Referensi:
Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhish Sholihin, Dr. Musthofa Al Bugho, dll, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1432 H, hal. 409.
***
Disusun di pagi hari saat bermain dengan anak-anak (Ruwaifi’ dan Rumaysho) @ Panggang, Gunungkidul, 23 Ramadhan 1434 H (seminggu menjelang hari raya)
Artikel Rumaysho.Com
***

KISAH GADIS KECIL YANG SHOLEHAH

Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.
Berkatalah ibu gadis kecil tersebut: Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.

Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.




Afnan senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Alloh. Setelah dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan, atau ke pesta-pesta walimah. Dia adalah seorang gadis yang perpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu di atasnya, menjaga shalat-shalatnya, dan sunnah-sunnahnya. Tatkala dia sampai SMP mulailah dia berdakwah kepada agama Allah. Dia tidak pernah melihat sebuah kemungkaran kecuali dia mengingkarinya, dan memerintah kepada yang ma’ruf, dan senantiasa menjaga hijabnya.


Permulaan dakwahnya kepada agama Alloh adalah permulaan masuk Islamnya pembantu kami yang berkebangsaan Srilangka.


Ibu Afnan melanjutkan ceritanya: Tatkala aku mengandung putraku, Abdullah, aku terpaksa mempekerjakan seorang pembantu untuk merawatnya saat kepergianku, karena aku adalah seorang karyawan. Ia beragama Nasrani. Setelah Afnan mengetahui bahwa pembantu tersebut tidak muslimah, dia marah dan mendatangiku seraya berkata: “Wahai ummi, bagaimana dia akan menyentuh pakaian-pakaian kita, mencuci piring-piring kita, dan merawat adikku, sementara dia adalah wanita kafir?! Aku siap meninggalkan sekolah, dan melayani kalian selama 24 jam, dan jangan menjadikan wanita kafir sebagai pembantu kita!!”


Aku tidak memperdulikannya, karena memang kebutuhanku terhadap pembantu tersebut amat mendesak. Hanya dua bulan setelah itu, pembantu tersebut mendatangiku dengan penuh kegembiraan seraya berkata: “Mama, aku sekarang menjadi seorang muslimah, karena jasa Afnan yang terus mendakwahiku. Dia telah mengajarkan kepadaku tentang Islam.” Maka akupun sangat bergembira mendengar kabar baik ini.


Saat Afnan duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya hadir dalam pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir, jika tidak maka dia tidak akan ridha kepadanya sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaannya setelah ia mendesak dengan sangat, dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.


Afnan bersiap untuk mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik. Setiap orang yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan kecantikannya. Semua orang kagum dan bertanya-tanya, siapa gadis ini? Mengapa engkau menyembunyikannya dari kami selama ini?


Setelah menghadiri pernikahan pamannya, Afnan terserang kanker tanpa kami ketahui. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Dia menyembunyikan rasa sakit tersebut dan berkata: “Sakit ringan di kakiku.” Sebulan setelah itu dia menjadi pincang, saat kami bertanya kepadanya, dia menjawab: “Sakit ringan, akan segera hilang insya Allah.” Setelah itu dia tidak mampu lagi berjalan. Kamipun membawanya ke rumah sakit.


Selesailah pemeriksaan dan diagnosa yang sudah semestinya. Di dalam salah satu ruangan di rumah sakit tersebut, sang dokter berkebangsaan Turki mengumpulkanku, ayahnya, dan pamannya. Hadir pula pada saat itu seorang penerjemah, dan seorang perawat yang bukan muslim. Sementara Afnan berbaring di atas ranjang.


Dokter mengabarkan kepada kami bahwa Afnan terserang kanker di kakinya, dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya. Akupun terkejut dengan kabar ini. Kami duduk menangis. Adapun Afnan, saat dia mengetahui kabar tersebut dia sangat bergembira dan berkata: “Alhamdulillah… alhamdulillah… alhamdulillah.” Akupun mendekatkan dia di dadaku sementara aku dalam keadaan menangis. Dia berkata: “Wahai ummi, alhamdulillah, musibah ini hanya menimpaku, bukan menimpa agamaku.”


Diapun bertahmid memuji Alloh dengan suara keras, sementara semua orang melihat kepadanya dengan tercengang!!


Aku merasa diriku kecil, sementara aku melihat gadis kecilku ini dengan kekuatan imannya dan aku dengan kelemahan imanku. Setiap orang yang bersama kami sangat terkesan dengan kejadian ini dan kekuatan imannya. Adapun penerjamah dan para perawat, merekapun menyatakan keislamannya!!


Berikutnya adalah perjalanan dia untuk berobat dan berdakwah kepada Allah. Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia, pamannya meminta akan menghadirkan gunting untuk memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan. Diapun menolak dengan keras. Aku mencoba untuk memberinya pengertian agar memenuhi keinginan pamannya, akan tetapi dia menolak dan bersikukuh seraya berkata: “Aku tidak ingin terhalangi dari pahala bergugurannya setiap helai rambut dari kepalaku.”


Kami (aku, suamiku dan Afnan) pergi untuk yang pertama kalinya ke Amerika dengan pesawat terbang. Saat kami sampai di sana, kami disambut oleh seorang dokter wanita Amerika yang sebelumnya pernah bekerja di Saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa Arab. Saat Afnan melihatnya, dia bertanya kepadanya: “Apakah engkau seorang muslimah?” Dia menjawab: “Tidak.”


Afnanpun meminta kepadanya untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar yang kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke salah satu ruangan. Setelah itu dokter wanita itu kemudian mendatangiku sementara kedua matanya telah terpenuhi linangan air mata. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di Saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada Islam. Dan di sini datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk Islam melalui tangannya.


Di Amerika, mereka mengabarkan bahwa tidak ada obat baginya kecuali mengamputasi kakinya, karena dikhawatirkan kanker tersebut akan menyebar sampai ke paru-paru dan akan mematikannya. Akan tetapi Afnan sama sekali tidak takut terhadap amputasi, yang dia khawatirkan adalah perasaan kedua orang tuanya.


Pada suatu hari Afnan berbicara dengan salah satu temanku melalui Messenger. Afnan bertanya kepadanya: “Bagaimana menurut pendapatmu, apakah aku akan menyetujui mereka untuk mengamputasi kakiku?” Maka dia mencoba untuk menenangkannya, dan bahwa mungkin bagi mereka untuk memasang kaki palsu sebagai gantinya. Maka Afnan menjawab dengan satu kalimat: “Aku tidak memperdulikan kakiku, yang aku inginkan adalah mereka meletakkanku di dalam kuburku sementara aku dalam keadaan sempurna.” Temanku tersebut berkata: “Sesungguhnya setelah jawaban Afnan, aku merasa kecil di hadapan Afnan. Aku tidak memahami sesuatupun, seluruh pikiranku saat itu tertuju kepada bagaimana dia nanti akan hidup, sedangkan fikirannya lebih tinggi dari itu, yaitu bagaimana nanti dia akan mati.”


Kamipun kembali ke Saudi setelah kami amputasi kaki Afnan, dan tiba-tiba kanker telah menyerang paru-paru!!


Keadaannya sungguh membuat putus asa, karena mereka meletakkannya di atas ranjang, dan di sisinya terdapat sebuah tombol. Hanya dengan menekan tombol tersebut maka dia akan tersuntik dengan jarum bius dan jarum infus.


Di rumah sakit tidak terdengar suara adzan, dan keadaannya seperti orang yang koma. Tetapi hanya dengan masuknya waktu shalat dia terbangun dari komanya, kemudian meminta air, kemudian wudhu’ dan shalat, tanpa ada seorangpun yang membangunkannya!!


Di hari-hari terakhir Afnan, para dokter mengabari kami bahwa tidak ada gunanya lagi ia di rumah sakit. Sehari atau dua hari lagi dia akan meninggal. Maka memungkinkan bagi kami untuk membawanya ke rumah. Aku ingin dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah ibuku. Di rumah, dia tidur di sebuah kamar kecil. Aku duduk di sisinya dan berbicara dengannya.


Pada suatu hari, istri pamannya datang menjenguk. Aku katakan bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika dia masuk ke dalam kamar, dia terkejut kemudian menutup pintu. Akupun terkejut dan khawatir terjadi sesuatu pada Afnan. Maka aku bertanya kepadanya, tetapi dia tidak menjawab. Maka aku tidak mampu lagi menguasai diri, akupun pergi kepadanya. Saat aku membuka kamar, apa yang kulihat membuatku tercengang. Saat itu lampu dalam keadaan dimatikan, sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Dia melihat kepadaku kemudian tersenyum. Dia berkata: “Ummi, kemarilah, aku mau menceritakan sebuah mimpi yang telah kulihat.” Kukatakan: “(Mimpi) yang baik Inshaa Alloh.” Dia berkata: “Aku melihat diriku sebagai pengantin di hari pernikahanku, aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Engkau, dan keluargaku, kalian semua berada disekelilingku. Semuanya berbahagia dengan pernikahanku, kecuali engkau ummi.”


Akupun bertanya kepadanya: “Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpimu tersebut.” Dia menjawab: “Aku menyangka, bahwasannya aku akan meninggal, dan mereka semua akan melupakanku, dan hidup dalam kehidupan mereka dalam keadaan berbahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku, dan bersedih atas perpisahanku.” Benarlah apa yang dikatakan Afnan. Aku sekarang ini, saat aku menceritakan kisah ini, aku menahan sesuatu yang membakar dari dalam diriku, setiap kali aku mengingatnya, akupun bersedih atasnya.


Pada suatu hari, aku duduk dekat dengan Afnan, aku, dan ibuku. Saat itu Afnan berbaring di atas ranjangnya kemudian dia terbangun. Dia berkata: “Ummi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu.” Maka diapun menciumku. Kemudian dia berkata: “Aku ingin mencium pipimu yang kedua.” Akupun mendekat kepadanya, dan dia menciumku, kemudian kembali berbaring di atas ranjangnya. Ibuku berkata kepadanya: “Afnan, ucapkanlah la ilaaha illallooh.”


Maka dia berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallooh.”


Kemudian dia menghadapkan wajah ke arah qiblat dan berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallaah.” Dia mengucapkannya sebanyak 10 kali. Kemudian dia berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wa asyhadu anna muhammadar rosuulullooh.” Dan keluarlah rohnya.


Maka kamar tempat dia meninggal di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kasturi selama 4 hari. Aku tidak mampu untuk tabah, keluargaku takut akan terjadi sesuatu terhadap diriku. Maka merekapun meminyaki kamar tersebut dengan aroma lain sehingga aku tidak bisa lagi mencium aroma Afnan. Dan tidak ada yang aku katakan kecuali alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. (AR)*

Oleh: Ummu Mariah Iman Zuhair

SESUNGGUHNYA MASIH ADA JALAN KELUAR

Ketika permasalahan hidup membelit dan kebingungan serta kegalauan mendera rasa hati. Ketika gelisah jiwa menghempas-hempas. Ketika semua pintu solusi terlihat buntu.
Dan kepala serasa hendak meledak: tak mengerti apalagi yang mesti dilakukan. Tak tahu lagi jalan mana yang harus ditempuh. Hingga dunia terasa begitu sempit dan menyesakkan.

Ketika kepedihan merujit-rujit hati. Ketika kabut kesedihan meruyak, menelusup ke dalam sanubari. Atas musibah-musibah yang beruntun mendera diri. Apalagi yang dapat dilakukan untuk meringankan beban perasaan? Apalagi yang dapat dikerjakan untuk melepas kekecewaan?

Ketika kesalahan tak sengaja dilakukan. Ketika beban dosa terasa menghimpit badan. Ketika rasa bersalah mengalir ke seluruh pembuluh darah. Ketika penyesalan menenggelamkan diri dalam air mata kesedihan. Apa yang dapat dilakukan untuk meringankan beban jiwa ini?

Alloh berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada-Nya, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”

Rosululloh bersabda, “Ikutilah kesalahan dengan amal baik, niscaya ia akan menghapus dosa-dosamu.”

Ibnul Jauzi pernah berkata, “Aku pernah dihimpit permasalahan yang membuatku gelisah dan galau berlarut-larut. Kupikirkan dan kucari solusi dengan segala cara dan usaha. Tapi aku tidak menemukan satu jalan pun untuk keluar darinya, hingga kutemukan ayat itu. Maka kusadari, bahwa jalan satu-satunya keluar dari segala kegalauan adalah ketakwaan. Dan ketika jalan ketakwaan itu kutempuh, tiba-tiba Alloh sudah lebih dulu menurunkan penyelesaian. Maha suci Alloh.”

Sungguh kita semua pasti pernah merasakan kebuntuan hati. Seolah semua jalan keluar sudah tertutup rapat. Maka saat itulah kita baru menyadari betapa lemahnya kita dan betapa besarnya kekuasaan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Menyadari kelemahan bukan berarti pasrah sebelum ikhtiar. Bukan pula pembenaran atas segala kesalahan dan kecerobohan. Namun sebagai bentuk bersandarnya hati pada Dzat yang Maha Besar yaitu Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, manakala semua langkah ikhtiar untuk keluar dari permasalahan sudah dicoba.

Sahabatku… Tapakilah jalan takwa, niscaya akan datang pertolongan Alloh. Dan Inshaa Alloh segala kegelisahan pun akan segera sirna… Aamiin.

JALAN KELUAR BAGI YANG BERTAKWA DAN BERSEDEKAH

Ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi pada seorang laki laki dari Madinah Nabawiyah pada tahun yang lalu. Lelaki tersebut telah mendekati umur 48 tahun. Takdir Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menentukan dia terkena gagal ginjal. Saat dia mengetahui kabar tersebut dia menerima dengan jiwa yang sabar dan penuh keimanan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Setelah dokter mengabarkan bahwa dia terkena gagal ginjal, anak-anaknya pun mengkhawatirkan dirinya, dan mereka berkata, “Kami akan mendonorkan sebuah ginjal untukmu,”. namun sang ayah menolak siapapun yang akan mendonorkan ginjalnya untuknya.

Salah seorang teman anak-anaknya memberikan usul agar mereka pergi ke Mesir untuk membeli ginjal. Akan tetapi sang ayah benar-benar menolak usul tersebut. Setelah berulang kali dibujuk akhirnya sang ayah menyetujui usul tersebut.

Maka merekapun pergi ke Mesir, di sanalah kemudian dilakukan diagnosa ginjalnya, dan mereka membandingkan hasil diagnosa ginjalnya dengan diagnosa para pendonor, namun sama sekali tidak ada yang sesuai. Setelah pencarian yang panjang, mereka mendapatkan pendonor yang hasil diagnosanya sama dengan diagnosa sang bapak.

Kemudian selesailah tawar-menawar penggantian ginjal antara pendonor dengan anak-anak sang bapak tersebut. Mereka mencapai kesepakatan dana hingga mendekati 15 ribu dollar (sekitar Rp 140 juta). Anak-anak itupun membayarnya tunai kepada pendonor sebelum dilakukannya operasi sesuai dengan kesepakatan.

Di pagi hari dilakukannya operasi, sang bapak meminta untuk menemui sang pendonor. Maka anak-anak mengabarkan kepadanya bahwa tidak perlu mengadakan pertemuan ini. Akan tetapi sang bapak mendesak untuk bertemu dan berterima kasih kepadanya. Setelah debat keras, akhirnya anak-anak itupun menyetujuinya. Maka merekapun mengantarkan sang bapak kepada pendonor.

Di sinilah, yang mengagetkan, ternyata sang pendonor adalah seorang gadis berusiai 17 tahun. Sang bapak terpukul keras karena kejadian ini. Dia tidak pernah membayangkan bahwa sang pendonor adalah seorang gadis seusia ini. Sementara itu, ia membayangkan kalau pendonornya adalah seorang laki-laki tua. Di depan kejadian mi, sang bapak tidak mampu berkata-kata apapun. Namun setelah beberapa saat dia bertanya kepada gadis tersebut: ‘'Apa yang memaksamu untuk mendonor?'’. Diapun menjawab, “Kemiskinan.” 

Jelaslah bagi sang ayah itu bahwa gadis ini menanggung dua saudara laki-laki dan satu saudari perempuannya yang kecil setelah kematian kedua orangtuanya. Setelah sang bapak itu mengetahui keadaan gadis tersebut dia berkata,Demi Alloh, aku tidak melakukan operasi”.

Anak-anaknya dibuat kaget oleh sikap bapaknya. Anak anak itupun mencoba membujuk bapaknya, akan tetapi sang bapak menolak dengan keras. Mereka mengabarkan bahwa dana telah dibayarkan, dan tidak mungkin memintanya kembali. Maka sang bapak berkata, ”Siapa yang berkata bahwa aku akan memintanya kembali? Demi Alloh, aku tidak akan mengambilnya, harta itu halal untuknya”.

Sang bapak pun meminta kepada mereka untuk kembali dengan segera ke Saudi. Mereka pun benar-benar sampai ke Madinah. Selang beberapa waktu mereka kembali ke Rumah Sakit bersama bapaknya untuk melihat perkembangan keadaannya. Terjadilah sebuah keadaan yang sangat mengagetkan.

Diagnosa menunjukkan bahwa sang bapak telah selamat dari kegagalan ginjal. Sang bapak dan anak-anaknya pun merasa aneh, lalu mereka pergi ke Rumah Sakit lain untuk melakukan diagnosa, dan hasilnya adalah keselamatan sang bapak dari kegagalan ginjal. Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menyembuhkannya. Karena dia telah melepaskan kesulitan gadis tersebut, maka Allah mengeluarkannya dari kesulitan dan menyembuhkannya karena sebab gadis tersebut. Ini adalah takdir Allah yang Maha Agung. (AR)*

Sabtu, 26 April 2014

JADILAH PRIBADI YANG SELALU BERSYUKUR

Mari mengisi titik-titik di bawah ini (mohon dijawab dengan jujur di dalam hati kita masing-masing)

  1. Alloh menciptakan TERTAWA dan …....
  2. Alloh itu MEMATIKAN dan ........
  3. Alloh menciptakan LAKI-LAKI dan ........
  4. Alloh memberikan KEKAYAAN dan ........
Mayoritas kita (termasuk kamu) akan menjawab: 

  1. MENANGIS
  2. MENGHIDUPKAN
  3. PEREMPUAN
  4. KEMISKINAN

Benar tidak ?

Untuk mengetahui apakah jawaban di atas itu benar atau tidak, mari kita cocokkan jawaban tersebut dengan rangkaian firman Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala dalam surat An-Najm ayat 43, 44, 45, dan 48, sebagai berikut:

"Dan Dia-lah yang menjadikan orang TERTAWA dan MENANGIS." (QS. 53:43).  

"Dan Dia-lah yang MEMATIKAN dan MENGHIDUPKAN." (QS. 53:44).  

"Dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN" (QS. 53:45) 

"Dan Dia-lah yang memberikan KEKAYAAN dan  KECUKUPAN." (QS. 53:48).

Ternyata jawaban kita umumnya BENAR hanya pada nomor 1-3.
Tapi, Jawaban kita untuk nomor 4 umumnya KELIRU.
Jawaban Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an bukan KEMISKINAN, tapi KECUKUPAN.

Subhanallooh…
Sesungguhnya Alloh Ta'ala hanya memberi KEKAYAAN dan KECUKUPAN kepada hamba-Nya
.

Dan ternyata yang menciptakan KEMISKINAN adalah diri kita sendiri. Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri. Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur, walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin. 

Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan didalam hati dan pikiran kita, agar kita menjadi hamba-Nya yang selalu BERSYUKUR.

EMPAT BANK DI AFRIKA SEMPURNAKAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH

Perkembangan teknologi informasi di dunia perbankan juga harus diikuti oleh bank syariah. Baru-baru ini, salah satu perusahaan penyedia software perbankan yang fokus ke segmen perbankan syariah, Path Solutions, menyatakan telah memenangkan proyek untuk menyempurnakan sistem informasi bagi empat bank syariah di Afrika Barat. Empat bank yang dimaksud adalah Banque Islamique du Sénégal, Banque Islamique de Mauritanie, Banque Islamique de Guinée and Banque Islamique du Niger pour le Commerce et l’Investissement.

Direktur Operasional Grup Tamweel, perusahaan yang menaungi keempat bank tersebut, Zakiyoulahi Sow, menyatakan keyakinannya bahwa dengan menggunakan software dari Path Solutions, bank-bank syariah tersebut akan dapat terus berinovasi dan mengembangkan produk mereka kepada para nasabah.

“Dengan perangkat lunak tersebut yang mempunyai berbagai fungsi dan kemampuan untuk dapat mewadahi perkembangan bisnis kami, kami yakin dapat terus berinovasi dan mengembangkan produk untuk para nasabah,” ujar Zakiyoulahi seperti dikutip dalam laman Zawya.

Software yang dimaksud Zakiyoulahi adalah iMAL, sebuah perangkat lunak yang dapat membantu bank dalam segala bentuk transaksi syariahnya demi memuaskan para nasabah. Selain di Afrika, software ini juga akan digunakan di Mali, Benin, Gambia, dan negara lainnya.

Presiden Direktur Path Solutions, Mohammad Kateeb, berkomentar, perjanjian kerja sama tersebut membuat Path Solutions sebagai pengembang software terdepan di Afrika dengan menawarkan solusi-solusi konkret bagi permasalahan perbankan.

“Kami merasa bangga dapat memuaskan para konsumen kami dengan pelayanan software kelas dunia untuk memenuhi standar proses mereka serta mendukung pertumbuhan bisnis,” ujar Kateeb.

Dengan software tersebut, Kateeb menjamin akan terjadi peningkatan produktivitas di bank syariah yang bersangkutan sehingga dapat menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin. Kateeb juga menambahkan bahwa langkah kerja sama tersebut semakin menguatkan software iMAL agar dikenal di seluruh dunia sebagai bentuk komitmen mereka terhadap sektor perbankan syariah.

Sumber : IBnews Eramuslim

THAILAND BELAJAR KE INDONESIA UNTUK POPULERKAN KEUANGAN SYARIAH

Thailand tergiur dengan industri keuangan syariah di Indonesia. Pemerintah Thailand melalui lembaga Southern Borders Province Administration Centre (SBPAC) mengadakan studi banding di Bank Muamalat.

Pertumbuhan ekonomi islam di Indonesia yang dianggap bergerak cepat menjadi alasan mengapa organisasi pemerintah yang khusus menangani provinsi di selatan Thailand (mayoritas muslim) dalam ke negeri ini.

Menurut perwakilan SBPAC, Aziz Benhawan, pertumbuhan perekonomian syariah di negara tersebut baru berkembang tiga hingga empat tahun terakhir. ”Karenanya, kita datang ke Indonesia khususnya Bank Muamalat untuk melihat bagaiman lembaga keuangan mikro bisa kita kembangkan juga di Thailand,” ujar Ketua Dewan Penasehat Perdamaian SBPAC ini kepada Republika.

Hingga kini, lembaga perekonomian Islam, seperti lembaga mikro syariah dan perbankan syariah masih amat minim di Thailand. Bahkan, di Bangkok, hanya ada satu bank syariah dengan beberapa cabang yang masih terkonsentrasi di beberapa daerah mayoritas muslim seperti Pattani dan Jala.

”Diharapkan dengan ini kita bisa lebih memajukan perekonomian Islam di Thailand, terutama untuk masyarakat kelas bawah,” jelasnya.

Sumber : Republika

LONDON INGIN MENJADI PUSAT PENGHUBUNG TRANSAKSI EKONOMI SYARIAH DUNIA

Pemerintah Inggris berambisi menjadikan kota London sebagai pusat transaksi syariah dunia. Hal itu di utarakan dalam pertemuan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dengan Perwakilan Khusus Inggris untuk Investasi dan Perdagangan Internasional Pangeran Andrew Albert Christian Edward di Kementerian Keuangan, Rabu (6/4).

“Pemerintah Inggris telah menyatakan niatnya untuk menjadikan London sebagai kota pusat penghubung transaksi syariah dunia,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi.

Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki sektor keuangan Islam paling berkembang di dunia. Tercatat hingga 2010, Kerajaan Inggris merupakan negara barat dengan jumlah bank yang menyediakan layanan berbasis syariah terbanyak. Jumlah mencapai 22 bank. Posisi berikutnya Amerika Serikat dengan sembilan bank.

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Besarnya jumlah penduduk itu merupakan potensi besar untuk mengembangkan layanan keuangan berbasis Islam.

Pertemuan Agus dengan Pangeran Andrew juga membahas tantangan yang dihadapi pasar keuangan syariah maupun umum, kerjasama Inggris dan Indonesia dalam pengembangan pasar keuangan, dan perlindungan terhadap aset nasabah. “Isu lain yang dibahas adalah bidang kepabeanan dan cukai terkait pengenaan tarif bea masuk barang impor,” kata Yudi.

Pertemuan dengan Agus dengan Pangeran Andrew ini sebelumnya dijadwalkan pada Selasa (5/4) petang, namun Agus masih berada di DPR untuk membahas RUU Mata Uang. Usai melakukan pertemuan dengan Agus, Pangeran Andrew lanjut melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kementerian Koordinator Perekonomian.

Sumber : Republika