Sabtu, 26 April 2014

LONDON INGIN MENJADI PUSAT PENGHUBUNG TRANSAKSI EKONOMI SYARIAH DUNIA

Pemerintah Inggris berambisi menjadikan kota London sebagai pusat transaksi syariah dunia. Hal itu di utarakan dalam pertemuan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dengan Perwakilan Khusus Inggris untuk Investasi dan Perdagangan Internasional Pangeran Andrew Albert Christian Edward di Kementerian Keuangan, Rabu (6/4).

“Pemerintah Inggris telah menyatakan niatnya untuk menjadikan London sebagai kota pusat penghubung transaksi syariah dunia,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi.

Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki sektor keuangan Islam paling berkembang di dunia. Tercatat hingga 2010, Kerajaan Inggris merupakan negara barat dengan jumlah bank yang menyediakan layanan berbasis syariah terbanyak. Jumlah mencapai 22 bank. Posisi berikutnya Amerika Serikat dengan sembilan bank.

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Besarnya jumlah penduduk itu merupakan potensi besar untuk mengembangkan layanan keuangan berbasis Islam.

Pertemuan Agus dengan Pangeran Andrew juga membahas tantangan yang dihadapi pasar keuangan syariah maupun umum, kerjasama Inggris dan Indonesia dalam pengembangan pasar keuangan, dan perlindungan terhadap aset nasabah. “Isu lain yang dibahas adalah bidang kepabeanan dan cukai terkait pengenaan tarif bea masuk barang impor,” kata Yudi.

Pertemuan dengan Agus dengan Pangeran Andrew ini sebelumnya dijadwalkan pada Selasa (5/4) petang, namun Agus masih berada di DPR untuk membahas RUU Mata Uang. Usai melakukan pertemuan dengan Agus, Pangeran Andrew lanjut melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kementerian Koordinator Perekonomian.

Sumber : Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar