Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ath Thorifi hafizhohullah berkata:
“Perayaan hari Ibu adalah perayaan dari barat. Mereka orang-orang kafir di sana punya perayaan hari ibu, juga ada peringatan hari anak. Kita selaku
umat Islam tidak butuh pada peringatan hari Ibu
karena Allah Ta’ala sudah memerintahkan kita untuk
berbakti pada ibu kita dengan perintah yang mulia.
Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah ditanya, siapakah yang lebih berhak bagi kita untuk berbakti?
Nabi shollalloohu ‘alaihi wa sallam menjawab, ibumu, ibumu, ibumu lalu bapakmu.… Intinya, kita selaku umat Islam tidaklah butuh pada peringatan hari ibu. Karena kita diperintahkan berbakti pada ibu setiap saat, tidak perlu bakti tersebut ditunjukkan dengan peringatan dan semisal itu. Intinya, peringatan tersebut tidaklah dituntunkan dalam Islam dan seorang muslim sudah sepantasnya tidak memperingatinya.” (Youtube: Al Ihtifal bi ‘Iedil Umm)
Menghormati ibu itu dengan memenuhi haknya, yaitu ditaati karena Allah, disayangi karena Allah dan didoakan karena Allah. Memuliakan ibu itu dengan kewajibanmu | merendahkan suaramu, bersabar terhadapnya dan membuat dia tersenyum.
Berbakti pada ibu itu saat masih hidup ataupun wafat, menjaga nama baiknya, beramal atas namanya dan memuliakan kerabatnya. Menyayangi ibu itu mengingati pengorbanan dan air matanya.
Nabi shollalloohu ‘alaihi wa sallam menjawab, ibumu, ibumu, ibumu lalu bapakmu.… Intinya, kita selaku umat Islam tidaklah butuh pada peringatan hari ibu. Karena kita diperintahkan berbakti pada ibu setiap saat, tidak perlu bakti tersebut ditunjukkan dengan peringatan dan semisal itu. Intinya, peringatan tersebut tidaklah dituntunkan dalam Islam dan seorang muslim sudah sepantasnya tidak memperingatinya.” (Youtube: Al Ihtifal bi ‘Iedil Umm)
Menghormati ibu itu dengan memenuhi haknya, yaitu ditaati karena Allah, disayangi karena Allah dan didoakan karena Allah. Memuliakan ibu itu dengan kewajibanmu | merendahkan suaramu, bersabar terhadapnya dan membuat dia tersenyum.
Berbakti pada ibu itu saat masih hidup ataupun wafat, menjaga nama baiknya, beramal atas namanya dan memuliakan kerabatnya. Menyayangi ibu itu mengingati pengorbanan dan air matanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar