Jumat, 02 Mei 2014

MEROKOK BISA BERUJUNG RESIKO HILANGNYA PENGLIHATAN DI ATAS USIA 50 TAHUN


Merokok Bisa Berujung Risiko Hilangnya Penglihatan di Atas Usia 50 Tahun

TRIBUNNEWS.COM - Wet age-related macular degeneration (Wet AMD) atau degenerasi makula tipe basah adalah salah satu penyebab utama hilangnya penglihatan pada kelompok usia di atas 50 tahun. Selain usia dan genetik, faktor risikonya juga meliputi merokok.

Dijelaskan Dr. Elvioza, SpM., dalam diskusi Opsi Pengobatan Terbaru untuk Wet MDA yang digelar Bayer, Rabu (26/3/2014), asap rokok mengandung radikal bebas. Bila terhirup, radikal bebas akan masuk ke dalam darah lalu merusak sel-sel dalam tubuh. Tak terkecuali sel-sel di dalam mata. "Perokok pasif akan mengalami reaksi yang lebih berat karena tubuh mereka tak terbiasa dengan asap rokok," ujar pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Degenerasi makula tipe basah terjadi karena bagian tengah retina yang dikenal sebagai makula mengalami kerusakan. Berukuran kurang dari 5,5 milimeter, makula bertanggung jawab terhadap pusat penglihatan.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk membuang sisa metabolisme di mata menurun. Sisa metabolisme itu menimbulkan drusen yang bila menumpuk akan mengganggu aliran darah ke sel-sel penangkapan gambar (fotoreseptor). Ini menyebabkan terjadinya sel-sel darah baru (angiogenesis) yang lebih rapuh dan mudah pecah. Bila pecah, darah akan "membasahi" retina sehingga menyebabkan distorsi pada mata. Bila tidak ditangani segera, AMD akan berujung pada kebutaan.

Mengutip data US Census Bureau, Elvioza mengatakan Indonesia menduduki urutan ke-empat prevalensi AMD tertinggi di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. "Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai penyakit ini," ujarnya.

Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya berhenti merokok, mengonsumsi makanan rendah lemak serta suplemen yang mengandung antioksidan dan zinc. Tak lupa kurangi paparan sinar ultraviolet dengan menggunakan kacamata hitam. "Pemeriksaan juga perlu dilakukan. Kalau tidak ada gangguan, cukup enam bulan sekali," ujarnya.

Untuk pengobatan, AMD dapat diatasi dengan injeksi protein penghambat angiogenesis yang disebut Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). Protein tersebut langsung disuntikan pada bola mata dengan jarum suntik yang ukurannya lebih tipis dari bulu mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar