TRIBUNNEWS.COM -
Wet age-related macular degeneration (Wet AMD) atau degenerasi makula
tipe basah adalah salah satu penyebab utama hilangnya penglihatan pada
kelompok usia di atas 50 tahun. Selain usia dan genetik, faktor risikonya juga meliputi merokok.
Dijelaskan
Dr. Elvioza, SpM., dalam diskusi Opsi Pengobatan Terbaru untuk Wet MDA
yang digelar Bayer, Rabu (26/3/2014), asap rokok mengandung radikal
bebas. Bila terhirup, radikal bebas akan masuk ke dalam darah lalu
merusak sel-sel dalam tubuh. Tak terkecuali sel-sel di dalam mata. "Perokok
pasif akan mengalami reaksi yang lebih berat karena tubuh mereka tak
terbiasa dengan asap rokok," ujar pengajar di Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia ini.
Degenerasi makula tipe basah terjadi
karena bagian tengah retina yang dikenal sebagai makula mengalami
kerusakan. Berukuran kurang dari 5,5 milimeter, makula bertanggung jawab
terhadap pusat penglihatan.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk membuang sisa
metabolisme di mata menurun. Sisa metabolisme itu menimbulkan drusen
yang bila menumpuk akan mengganggu aliran darah ke sel-sel penangkapan
gambar (fotoreseptor). Ini menyebabkan terjadinya sel-sel darah
baru (angiogenesis) yang lebih rapuh dan mudah pecah. Bila pecah, darah
akan "membasahi" retina sehingga menyebabkan distorsi pada mata. Bila
tidak ditangani segera, AMD akan berujung pada kebutaan.
Mengutip
data US Census Bureau, Elvioza mengatakan Indonesia menduduki urutan
ke-empat prevalensi AMD tertinggi di dunia setelah Cina, India, dan
Amerika Serikat. "Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai penyakit ini," ujarnya.
Beberapa
pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya berhenti merokok,
mengonsumsi makanan rendah lemak serta suplemen yang mengandung
antioksidan dan zinc. Tak lupa kurangi paparan sinar ultraviolet dengan
menggunakan kacamata hitam. "Pemeriksaan juga perlu dilakukan. Kalau tidak ada gangguan, cukup enam bulan sekali," ujarnya.
Untuk
pengobatan, AMD dapat diatasi dengan injeksi protein penghambat
angiogenesis yang disebut Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). Protein tersebut langsung disuntikan pada bola mata dengan jarum suntik yang ukurannya lebih tipis dari bulu mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar