Selain
karena memang takdir, ada hal lain yang barang kali membuat pernikahannya
tertunda. Ada sedikit noda di wajahnya yang kutahu, selama ini sering
menimbulkan gatal dan bikin pusing kepala. Dan karena noda inilah, muncul
perasaan gundah gulana. Ya, noda itulah yang membuat beberapa ikhwan seperti
punya alasan seragam. Yang single atau yang duda sekalipun, selalu saja
jawabannya, “Kalalu bisa yang lain saja, Pak.”
Kami,
aku dan suamiku yang menjadi perantara untuk mencarikannya jodoh merasa sedih
dan prihatin mendengar alasan tersebut. Para ikhwan ini kok ya kompak sekali
jawabannya, padahal berasal dari daerah yang berbeda. Kami memang tidak pernah
menyampaikan semua penolakan dari ikhwan kepada si akhwat. Sebab, jawaban itu
pasti bakal membuat hatinya terluka.
Gadis
muslimah ini sebenarnya luar biasa. Atas segala ketentuan Alloh atas dirinya yang tak kunjung
mendapat jodoh, dia selalu berusaha sabar. Kekhawatiran orang tuapun disikapi
dengan tenang dan penuh kesabaran. Juga gunjingan dari tetangga yang seringkali
menyakiti hati. Pernah katanya, ia mendapat lontaran ucapan menyakitkan, “Mana
ada lelaki yang mau dengan kamu.” Sebagai saudara yang membantu pencarian
jodohnya, kami ikut sakit hati. Tega nian orang itu, semoga Alloh
mengampuninya.
Tapi,
ada juga yang saking perhatiannya, sampai-sampai menyarankan temanku untuk
mandi kembang… (?!) tak ketinggalan resep dan mantra juga diberikan, bunyinya
begini, “Perjaka dari barat, timur, utara dan selatan… datanglah…!” Na’uudzubillah, bikin geli. Kalau
benar-benar datang semua gimana? Malah gawat kan?
Sabar,
lapang dada dan tetap berprasangka baik kepada Alloh. Energi positif ini terus saja di
himpun dalam ruang kalbunya. Jodoh memang benar-benar rahasia Alloh. Di satu sisi dia optimis akan
bertemu jodohnya. Tapi di sisi lain hatinya serasa patah dan berbisik, “Andai
memang tak ada jodoh di dunia ini, berikanlah jodohku di Jannah, Ya Alloh…”
Sampai
suatu ketika, Alloh menuntun hatinya untuk memberanikan diri berdoa, “Ya Alloh, karuniakanlah untukku lelaki
shalih yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Yang tampan dan lebih muda usianya
dariku.”
Subhaanalloh,
itu permohonan yang jauh dari keputusasaan. Diperlukan kemantapan dan
keberanian hati untuk memanjatkannya. Khususnya bagi temanku yang menurut sebagian
orang wajahnya biasa saja.
Dibalik
penantian panjang dan melelahkan hati serta fikiran, ada kepasrahan yang total
kepada Yang Maha Kuasa. Saat hati merasa tak berdaya itulah akghirnya yang
dinanti tiba. Sesuatu yang tak disangka, seorang pemuda melamarnya.
Alhamdulillah.
Kupeluk
dia dengan penuh kelegaan. Sujud syukurku turut terhatur kepada Alloh atas karunia yang dilimpahkan-Nya.
Tentu saat itu, dialah yang menjadi orang paling bahagia karena telah ditemukan
dengan belahan jiwanya. Terlebih lagi, Alloh mengabulkan semua kriteria yang
pernah dimintanya.
Subhaanalloh. Lelaki yang datang melamarnya
adalah lelaki yang shalih inshaa Alloh, berpostur tinggi besar, wajah lumayan dan usianya lebih muda darinya.
Para tetangga pun pada heboh dan penasaran. Sampai-sampai, ada seorang ibu yang
saking tidak percayanya terbengong kala memandang wajah calon suaminya. Karena
tengah berjalan, si ibu sampai nabrak tiang listrik pinggir jalan. Ibu…ibu…
ada-ada saja. Aku jadi ingat kisah Nabi Yusuf.
Yap,
buah dari kesabaran itu indah dan membahagiakan. Kini mereka telah dikaruniai
anak-anak yang lucu. Doaku untuk mereka, Semoga Allah memberi keberkahan pada
keluarganya.
Keshalihatan
dan kesabaran hatinya merupakan kecantikannya yang sejati hingga membuat Alloh mengaruniakan padanya lelaki
terbaik. Seprtinya, dialah the real beauty yang berjodoh dengan the best,
lelaki terbaik, insyaa Alloh. Walaa nuzakki ‘alalloohi ahada. Hanya Alloh yang tahu jati diri seseorang.
Untuk
saudaraku yang shalih, dari pengalaman tadi, janganlah anda tergesa menolak
gadis muslimah yang memiliki sedikit kekurangan. Tidak ada salahnya menggali
informasi lebih dalam dan teliti mengenali dirinya. Bagaimana akhlaknya,
bagaimana sikap kepeduliannya pada sesama, bagaimana ketawadhu’an dan
keteguhannya di jalan dakwah, atau baktinya kepada orangtua. Jangan sampai
menyesal karena melewatkan dan menolak wanita yang sebenarnya adalah mutiara.
Meskipun,
tentu saja tidak ada salahnya mencari yang cantik, cerdas, langsing, putih,
tinggi, kaya plus anak satu-satunya, misalnya. Itu hak anda. Hanya saja, perlu
di ingat, anda sedang mencari “manusia”. Karena manusia, pasti akan ada sisi
kurangnya. Kecuali anda mencarinya dengan berjihad dan akhirnya syahid dijalan
Alloh, tentulah
jodoh anda akan sempurna dari segala sisinya. Cuma, makhluk itu tidak ada di
dunia.
Keshalihatan
haruslah menjadi kriteria yang diutamakan. Keshalihatanlah yang akan
memunculkan kesejukan dan menumbuhkan cinta yang murni, yang ditumbuhkan
langsung oleh rahmat Alloh. Cinta yang akan menyejukkan hati anda dan menjaga keutuhan
rumah tangga. Bukan cinta sementara yang tumbuh dari nafsu.
Jadi
carilah mutiara sejati. Keshalihatan itulah kecantikan sejati yang abadi. Dan
jika anda mendapatkannya, berbahagialah. Itu karunia yang luar biasa Semoga Alloh memudahkan jodoh anda semua.
Aamiin. (Muslimah, Wonosobo)
========================
Sahabat FOSA (Forum Orangtua Santri Asuh) di manapun berada yang semoga selalu
dalam naungan hidayah Alloh Taála,
SEMOGA
KISAH NYATA di atas memberikan pelajaran yang bermanfaat kepada kita semua,
aamiin....
By : Forum Orangtua Santri Asuh (FOSA) Indonesia
By : Forum Orangtua Santri Asuh (FOSA) Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar