(Pengalaman Nyata Keberhasilan Dalam
Melepaskan Jeratan Rokok)
Karya
: Ahmad Salim Ba Duwilan
Penerjemah
: Muh.
Saefuddin M. Basri
Murajaah
:
- Muh .mu’inuddin. M. Basri
- Zulfi Askar. Lc
Maktab
Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1431 H / 2010 M
Pembukaan
Segala
puji bagi Allah. Kita mohon pertolongan dan ampunan kepadanya. Dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri
kita dan dari keburukan amal
kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangisapa yang Dia sesatkan
maka tidak ada yang bisa menunjukinya.
Saya bersaksi tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad hamba dan utusan-Nya. Semoga
Allah melimpahkan sholawat
dan salam yang banyak kepadanya, amma ba'du: Ikhwah
fillah, ini adalah percobaanku dalam meninggalkan rokok yang telah Allah tunjukkan kepadaku. Bagi-Nyalah segala pujian
dan sanjungan sesuai yang
layak untuk-Nya atas banyak kebaikan yang Dia tunjukkan saya kepadanya.
Dia
telah menjadikan saya menang atas ujian, yang mana Dia selamatkan saya darinya setelah melalui pertarungan pahit yang
berlangung kurang lebih dua puluh
tahun yang saya arungi dalam merusakkan kesehatan, menghancurkan diri dan harta, menyakitkan keluarga, rumah tangga
dan orang-orang yang saya cintai,
dengan memohon kepada Allah agar kiranya Dia tidak menguji salah seorang kaum muslimin dengannya. Serta semoga Dia
selamatkan orang yang teruji
dengannya secepat mungkin. Sesungguhnya Dia Maha Dekat lagi Mengabulkan doa.
Saudaraku
yang sedang teruji dengan rokok; Saya
tahu betul bahwa anda akan mengatakan bahwa anda telah berupayaberkali-kali
untuk meninggalkannya namun tetap tidak berhasil….Dan saya katakan Sesungguhnya hal itu pernah terjadi pada
diri saya dan akan saya ceritakan
percobaannya secara rinci. Akan tetapi yang saya inginkan dari diri anda adalah anda bisa serius dalam membaca surat ini
dan supaya anda melakukan
percobaan yang telah saya lalui dalam melewati fase hitam dari fase kehidupanku sepanjang 20 tahun.
Allah-lah
yang bersaksi bahwa saya menyebutkan di sini bukan karena untuk membanggakan diri dan menonjolkan kemaksiatan.
Akan tetapi saya paparkan
sebagai pujian dan sanjungan kepada Allah atas karunia besar yang telah Dia limpahkan kepada saya dalam melepaskan
diri dari rokok. Saya sebutkan
rincian percobaan ini dengan harapan semoga bisa diambil faidah oleh siapa saja yang diuji dengan rokok sehingga
ditetapkan baginya hidayah lalu mematikan
rokok terakhir dalam hidupnya bersamaan dengan lembaran akhir dari lembaran-lembaran surat ini.
Rokok
Pertama
Perjalananku
yang menyedihkan bersama rokok dimulai semenjak 20 tahun lalu saat saya menjadi pelajar tingkat menengah dan
pada hari-hari ujian. Dimana
saya berkumpul bersama dengan beberapa orang teman di loteng rumah kami dalam rangka mengulang pelajaran. Salah seorang
kawan diantara yang sedang
diuji dengan rokok turut bergabung bersama kami. Hingga dia bisa merokok tanpa kami tegur dan tidak pula mencelanya
bahkan kemudian berusaha
mengajak kami untuk turut merokok bersamanya.
Dia
katakan: “Sesungguhnya
merokok itu bisa membantu konsentrasi dan kefahaman”. Dia mencobanya dan meminta kami untuk melakukan uji coba
tersebut. Jika ternyata
tidak terwujud hasilnya, maka kita tinggalkan rokok. Akhirnya kamipun melakukan ujin coba tersebut. Saya bersama
teman-teman lalu menyalakan
rokok untuk kali pertama. Lalu saya merasakan bahwa kepala ini terasa lebih berat dari badan. Benda-benda yang ada
di sekelilingku berputar. Mulailah
stagnasi merayapi tubuhku. Saya berkata kepada kawanku yang jahat itu: “Apa yang sedang saya rasakan ini?” Dia berkata
kepadaku: “Ini rokok pertama,
apa yang kamu alami tersebut adalah hal yang biasa, hisaplah untuk yang kedua kali maka stagnasi dan pusing-pusing itu
akan hilang darimu”.
Maka
saya lakukan hisapan kedua, ketiga dan keempat. Saya pergi yang pertama kali ke warung untuk membeli bungkusan
pertama rokok dari merk paling
jelek dan paling banyak bahayanya, karena ia berharga murah.
Demikianlah
saya lalu mengkhususkan setiap riyal yang saya peroleh untuk membeli rokok hingga saya menghisapnya dalam sehari
sampai 20 batang. Disela
waktu 20 tahun semakin bertambah banyak saya mengkonsumsi rokok hingga mencapai 80 batang dalam sehari, sebelum
akhirnya saya tinggalkan rokok
berkat karunia Allah.
Saya
ingin mengisyaratkan dalam menceritakan permulaan rokok yang menyedihkan ini supaya saya dapat menunjukkan
beberapa perhatian kepada para
orang tua, sehingga anak-anak mereka tidak jatuh pada hal-hal yang tidak baik akibatnya, diantaranya adalah merokok. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
- Waspada untuk tidak membiarkan putra anda pergi bersama teman-teman sekolah tanpa adanya pengawasan anda.
- Upayakan agar putra anda hanya memiliki satu orang teman dalam belajar dan mengulangi pelajarannya dan hendaknya dia itu termasuk salah seorang yang dikenal dengan istiqomahnya serta dari dia yang paling anda percayai.
- Jangan biarkan anak anda mengulang pelajaran atau belajar jauh dari pengawasan anda atau pengawasan ibunya.
- Jangan biarkan putra anda memiliki uang yang terlalu berlebihan, karena kelebihan tersebut terkadang bisa mendorong dirinya untuk membeli rokok.
- Sebagai ganti uang cukupilah apa yang dibutuhkannya dari makanan, minuman, kue dan lainnya.
- Jika anda punya kawan perokok maka jangan bolehkan dia merokok di rumah anda. Dan jika memang anda tidak mampu, maka laranglah anak anda masuk kepada anda berdua.
- Waspadailah ketika putra anda pergi ke tempat-tempat yang jauh dari rumah dengan ditemani kawan-kawannya, sekalipun anda percaya kepada mereka.
Hati-hatilah
wahai para orang tua, sesungguhnya merokok pada usia kecil akan sulit untuk ditinggalkan. Kebiasaan buruk ini
terkadang bisa terus melekat pada
orangnya sepanjang hidup, jika Allah tidak mengasihi dan menunjukinya.
Percobaan
Yang Gagal
Saya
tidak mau menyembunyikan suatu rahasia kepada kalian jika saya katakan: “Sesungguhnya saya telah melakukan upaya
lebih dari seratus kali antara
waktu 20 tahun saya merokok untuk meninggalkannya. Hanya saja saya gagal dan saya meninggalkan rokok tidak berlanjut
lebih dari sehari atau dua hari.
Selalu saja ketika saya berupaya untuk meninggalkan rokok saya sering bingung. Apakah saya tinggalkan rokok secara
bertahap dimana saya kurangi jumlah
rokok yang saya konsumsi secara bertahap hingga saya bisa berhenti total? Ataukah saya tinggalkan rokok sekaligus dan
saya hancurkan bungkus rokok
sekejap mata?
Syetan
busuk selalu menggoda setiap kali saya ingin meninggalkan rokok dengan membuat saya suka pada jalan pertama.
Sekaligus menakut-nakuti bahwa
jika saya tinggalkan rokok secara mendadak dan saya hancurkan bungkus rokok, maka dalam jangka 24 jam saya pasti
akan kembali lagi…Demikianlah
dia beserta teman-temannya menggodaku dari yang semestinya
saya tinggalkan secara bertahap, namun saya selalu kembali lagi kepadanya. Kondisi ini berlanjut hingga beberapa
lama. Ketika saya berfikir untuk
meninggalkan rokok sekali lagi akan tetapi secara bertahap, setan kembali dan menggodaku “meninggalkan satu kali lebih baik”.. Demikianlah berulang-ulang tanpa
saya bisa meninggalkan rokok melainkan hanya dalam waktu sehari atau dua hari setiap kali berupaya.
Saya
tidak mau menyembunyikan suatu rahasia kepada kalian, jika saya katakan: “Sesungguhnya tidak ada taufiq untuk
meninggalkan rokok, penyebabnya
adalah karena setiap kali saya berfikir untuk meninggalkannya maka motivasi yang mendorong untuk meninggalkan
rokok kalau tidak karena pandangan
masyarakat terhadap orang yang merokok atau karena demi kesehatanku atau demi mengumpulkan harta.. Saya tidak pernah berfikir dalam percobaanku yang gagal itu untuk meninggalkan rokok
semata karena Allah dengan
memohon pertolongan dan bertawaqal kepada-Nya, sebagaimana yang terjadi pada percobaanku yang berhasil dan yang
hendak saya kemukakan kemudian.
Sebelum
Datangnya Hidayah
Sebelum
Allah yang memiliki karunia menunjukiku dalam meninggalkan rokok, saya berubah menjadi ‘tabung asap bergerak’.
Saya menghisap rokok dengan
penuh tamak hingga saya merokok sehari mencapai 4 bungkus, yakni 80 batang. Hingga api terus menyala di mulutku sejak
bangun tidur pagi hari hingga
tidur kembali. Bahkan kadang-kadang saya bangun dari tidur hanya untuk menyalakan rokok kemudian kembali tidur.
Adapun
ruangan dimana saya duduk sama saja, apakah di tempat kerja, rumah atau di tempat kawan-kawan, ia selalu dipenuhi
asap tebal ketika saya berada
di situ dengan diliputi perasaan stagnasi (lemah), malas, dahak hitam, terus batuk-batuk yang sulit diobati…. kedua bibir hitam, mata merah, muka masam. Tempat dimana saya terbisa merokok di tempat
tersebut, akan segera saya
tinggalkan. Dan saya tergesa-tergesa dalam menunaikan sholat supaya bisa kembali merokok.
Pada
bulan ramadhan kadang-kadang berbuka dengan tembakau sebelum kurma. Langkah-langkah berat ketika berjalan dan
ludah kering….banyak minum
teh dan air secara berlebihan. Kondisi mengenaskan dimana tidak menyenangkan musuh maupun kawan. Di hadapanku telah
tertutup semua jalan
untuk meninggalkan rokok setelah upaya berkali-kali yang gagal, hingga sampailah saya pada sikap menerima untuk tidak
berupaya meninggalkannya sekali
lagi. Keputusasaan telah begitu memuncak hinggap pada diriku sampaisampai saya berkhayal kalau saya akan mati sedang di
mulutku terdapat rokok.
Saat-Saat
Yang Menentukan
Allah
subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:
“Katakanlah:
Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53).
Allah
subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:
“Barangsiapa
yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka
kamu tidak akan mendapatkan
seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya”
(QS. Al Kahfi : 17)
Pada
suatu malam penuh berkah di sepuluh akhir bulan Romadhon tahun 1412 H saya beserta saudara saya -yang juga merokok
seperti saya- ikut sholat malam
di salah satu masjid wilayah Nashiriyah Riyadh. Usai salam kedua biasanya orang-orang beristirahat sejenak untuk
minum air putih, kopi atau the sebelum
melanjutkan sholatnya. Nafsuku menggoda saya agar keluar masjid untuk merokok. Kemudian kembali untuk melanjutkan
sholat. Saya beritahukan kepada
saudaraku tentang godaan nafsu jahatku. Tidak ada jawaban darinya kecuali hanya dia katakan kepadaku: “Apa pendapatmu
jika sebagai ganti pergi sekedar
untuk merokok agar kita manfaatkan untuk berdoa kepada Allah, kiranya Dia dapat menolong kita dalam meninggalakan
rokok. Supaya kita meninggalkannya
semata karena Allah, takut akan azab-Nya sekaligus berharap rahmat-Nya. Dan supaya kita bersungguh-sungguh dalam
berdoa hingga usai sholat
dengan memohon kepada Allah untuk tidak menolak (doa) kita dalam keadaan merugi pada malam ini dan kiranya Dia
memuliakan kita dengan hidayah”.
Kata-kata saudaraku tersebut mengena dalam diriku, bertepatan dengan tempat yang baik dan mendapatkan telinga yang
mau mendengar.
Kamipun
lantas kembali melanjutkan sholat. Setelah usai sholat saya dan saudara saya mengeluarkan sisa rokok yang masih ada
di saku kami dan kami hancurkan
di depan masjid. Kemudian kami berjanji pada malam penuh berkah itu untuk tidak lagi menghisap rokok dan setiap kami
untuk saling menolong yang
lain dalam meninggalkan rokok, terutama setiap kali melemah dan nafsu menggodanya untuk kembali lagi.
Segala
puji bagi Allah saat-saat menghangatkan dalam kehidupan kami setelahnya kami tidak akan kembali lagi merokok
berkat pujian dan taufiq Allah. Sekarang
saya dan saudara saya telah dua tahun tidak pernah menyalakan satu batang rokokpun. Kecerahan kembali pada rona wajah
kami. Kami ucapkan selamat
tinggal kepada penyakit dada, dahak, batuk. Dan habis sudah –menurut hitunganku- perjalanan penuh siksaan selama 20
tahun. Keluarga dan kawan karib
bergembira dengan apa yang kami perbuat….. Segala
puji bagi Allah yang dengan
karunia-Nya sempurnalah semua kebaikan.
Hukum
Menghisap Rokok
Sunnah
yang disucikan melarang kita dari segala hal yang membuat mabuk dan stagnasi, sebagaimana melarang kita dari
menyia-nyiakan harta pada tempat
yang tidak ada manfaatnya, dibalik itu semua sebagai kasih sayang dan kebaikan kepada kita.
Para
ulama telah mengeluarkan fatwa akan haramnya menghisap rokok. Hal itu karena melihat di dalamnya terdapat bahaya
terhadap agama, dunia, masyarakat,
dan kesehatan. Berdasarkan hal ini rokok digolongkan termasuk ‘barang buruk’ yang diharamkan Al Qur’an. Allah subhaanahu
wa ta’ala berfirman:
“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk”
(QS. Al
A’raf:157)
Merokok
tidak hanya menyakiti orang-orang yang merokok. Namun menyakiti orang-orang yang ada disekitarnya juga.
Allah telah melarang kita dari
menyakiti saudara kaum muslimin kita dimana Dia berfirman: “Dan
orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa
kesalahan yang mereka
perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (QS. Al Ahzab : 58).
Merokok
pada dasarnya merupakan penghamburan harta, pemborosan, tabdzir sedang
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Penyia-nyiaan dan penghamburan yang lebih besar dari pada orang yang melenyapkan
hartanya dan membakarnya dengan api didepannya yang disertai bencana badan dan kesehatan sekaligus?!
Allah
telah mengkaruniakan kepada manusia
ilmu, akal dan kekuatan kemauan, maka jika telah mengetahui bahaya merokok dan keharamannya maka tidak ada jalan lain
baginya kecuali harus bertekad
untuk meninggalkannya. Dan barangsiapa meninggalkan sesuatu semata karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih
baik.
Dan
sesungguhnya balasan itu seimbang dengan amal perbuatan. Jika anda telah mengetahui –wahai saudara muslim- akan bahaya
merokok maka anda harus
berencana meninggalkannya dan menjauhinya maupun meninggalkan pergaulan dengan orang-orang yang merokok.
Rekomendasi
Muktamar Islam untuk Penanggulangan Minuman Keras dan Heroin yang diselenggarakan di Madinah Al Munawwaroh
pada tahun 1402 H mendukung
consensus ulama akan haramnya rokok tembakau dengan segala coraknya yang berbeda. Demikian pula dengan membeli
rokok, dimana didalamnya
terdapat bahaya terhadap agama, dunia, masyarakat dan kesehatan.
Hasilnya
sebagai berikut ini:
- Rokok adalah asap yang tidak bisa membuat gemuk dan tidak menghilangkan lapar
- Rokok adalah sesuatu yang membahayakan kesehatan
- Rokok adalah sesuatu yang menyebabkan stagnasi dan menjadikan tidak sadar diri. Sedangkan Rasul telah melarang dari setiap yang memabukkan dan membuat loyo.
- Rokok termasuk barang buruk yang diharamkan berdasarkan nash Al Qu’an Al Karim dimana Allah berfirman dalam mensifati Nabi kita Muhammad : “Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (QS. Al A’raf : 157)
- Bau rokok menyakiti orang yang tidak merokok, bahkan menyakiti malaikat yang mulia.
- Sesungguhnya membelanjakan harta pada rokok
merupakan berlebihlebihan dan
tabdzir (penghamburan) sedangkan Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih-lebihan. Allah subhaanahu
wa ta’aalaa berfirman: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros
itu adalah saudara-saudara syetan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Robnya”
(QS. Al
Isra’ : 27)
Laporan
Nyata Secara Singkat
- Jumlah orang meninggal dunia dalam setiap tahun yang diakibatkan oleh rokok mencapai 2,5 juta orang di seluruh dunia. Artinya 5 % dari total jumlah orang yang meninggal setiap tahunnya. Sementara organisasi kesehatan dunia (WHO) mengalokasikan 1 % saja dari anggarannya untuk penanggulangan rokok
- Penelitian dan pengkajian membuktikan bahwa rokok bertanggung jawab atas sekitar 90 % dari seluruh kondisi penyakit jantung demikian pula kanker paru-paru dan sejumlah macam kanker lain.
- Terbukti secara ilmiyah bahwa rokok merupakan terminal pertama menuju jalan heroin, dimana didapati 90 % dari para pecandu heroin, mereka adalah para perokok berat.
- Penelitian menetapkan bahwa di sana terdapat 400 materi hasil dari proses pembakaran tembakau dan materi-materi yang menutupinya.
- Para perokok lebih banyak terjangkit penyakit paru-paru basah dan radang paru-paru.
- Sesungguhnya rokok menyebabkan tersendatnya radang udara secara menahun.
Penutup
Adapun
setelah itu:
Saudaraku
yang sedang teruji dengan rokok;
Sesungguhnya
ini merupakan ajakan yang jujur dari hati ke hati supaya anda meninggalkan rokok….
Anda
akan mengatakan bahwa anda telah berkali-kali melakukan upaya akan tetapi pada kali ini:
Janganlah
anda meninggalkan rokok demi kesehatan
Janganlah
anda meninggalkan rokok demi masyarakat dan manusia
Janganlah
anda meninggalkan rokok demi menjaga harta anda
Namun
tinggalkanlah rokok semata karena Allah, niscaya Allah akan membantu anda dalam meninggalkannya.
Kami
doakan anda secara tulus, semoga Allah melimpahkan taufiq kepada anda dalam meninggalkannya. Sesungguhnya Dia Maha
Menunjukkan kepada jalan
yang lurus. Semoga Allah menjaga anda dari segala keburukan. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar