Senin, 14 Juli 2014

ALASAN TIDAK PUTUS ASA



Oleh : Rahmat
 
Sudah ketentuan Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala.

Setiap kita diciptakan Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala memiliki tugas sebagai khalifah di muka bumi. Kita diwajibkan untuk berikhtiar dan tawakal. Sedangkan hasil dari ikhtiar tersebut hanya Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala yang menentukan. Hanya Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita. Jadi apapun hasilnya harus dapat kita terima dengan lapang dada karena itulah yang terbaik bagi kita. Jangan pernah kita merasa putus asa ketika kegagalan datang, justru kita evaluasi dan ambil hikmahnya sehingga langkah kita berikutnya menjadi lebih baik.
"Katakanlah: 'Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Alloh jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?' Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Alloh." (QS.Al-Ahzab : 17) 

Ujian

Selama kita hidup di dunia ini ujian akan selalu datang menghampiri kita. Karena Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala telah berfirman: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS.Al-'Ankabut : 2)

Setiap ujian yang menimpa kita insyaa Alloh akan dapat kita lalui karena Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala akan menguji setiap hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya. Ketika kita menerima ujian, janganlah putus asa. Dengan putus asa hanya akan membuka jurang kehinaan yang dapat membuat kita semakin terperosok kedalamnya. Sikapilah ujian dengan sabar, bukankah ujian dari Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala merupakan ujian untuk membuktikan sejauh mana keimanan kita kepada-Nya? Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam merelakan anak kesayangannya Ismail ‘Alaihissalam untuk disembelih ketika Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala memerintahkan, dan Isma’il ‘Alaihissalam pun oleh Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala digantikan dengan kambing. Peristiwa tersebut menjadi titik awal kewajiban menyembelih hewan qurban bagi yang mampu 

Setelah kesulitan itu kemudahan

Dalam Qur'an surat 'Alam Nasrah ayat 5-6 disebutkan: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." Kalimat tersebut sampai diulang dua kali. Hal tersebut kembali mengingatkan pada kita, janganlah mudah berputus asa ketika kesulitan, kegagalan, musibah menimpa kita. Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala sudah menjanjikan kepada kita akan adanya kemudahan setelah kesulitan. Kita harus percaya akan janji Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala tersebut. Pada saat nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam berusaha untuk menyebarkan agama Islam di jazirah Arab begitu banyak kesulitan yang diterima, mulai dari penghinaan, cercaan, pengusiran, hingga peperangan. Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala kemudian membalasnya dengan hidup aman dan tentram di Madinah, memperoleh kemenangan dihampir semua peperangan dan semakin luasnya daerah kekuasaan yang diduduki oleh khilafah Islam. 

Kewajiban untuk ikhtiar

Dalam Qur'an bagitu banyak ayat yang menerangkan bahwa Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala sudah menundukkan bumi sebagai sarana kita untuk berikhtiar. Salah satu ayatnya berikut ini: "Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS.Al-Furqoon : 47) 

Atas amanah dari Alloh ini kita harus dapat menjaganya yaitu dengan mematuhi apa yang Alloh tetapkan dalam berikhtiar ini. Sebagai manusia kita menyadari begitu banyak kelemahan yang kita miliki, sehingga kita harus sadar bahwa dalam setiap ikhtiar yang kita lakukan tak selamanya berhasil. Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala tidak melihat hasil akhir dari ikhtiar kita, tapi Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala akan melihat optimalisasi dari ikhtiar kita dan cara kita menyikapi apapun hasil dari ikhtiar tersebut. Dan ingatlah akan ada pahala dari ikhtiar yang sudah kita lakukan.

Sudah banyak nikmat yang kita terima

Pernahkan kita merenungkan berapa banyak nikmat yang Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala karuniakan kepada kita selama di dunia ini? Jawaban yang paling tepat atas pertanyaan tersebut adalah bahwa nikmat Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala itu tak terhingga banyaknya. Padahal nikmat yang Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala turunkan di dunia ini hanya satu dari 100 nikmat yang Allah berikan bagi makhluk-Nya, sedangkan nikmat yang 99 akan Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala berikan di Surga kelak. Sudahkah kita mensyukurinya? 

Ketika ujian, cobaan, dan musibah menerpa kita ingatlah masih banyak nikmat lain yang patut kita syukuri. Cobalah untuk menjauh dari putus asa, syukurilah apa pun yang Allah berikan berikan kepada kita. 

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak”. (QS Al Kautsar:1) 

Ada tempat bergantung, yaitu Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala
Banyak kasus bunuh diri, pergi ke dukun, pergi ke peramal, ketika kesulitan melilit hidup seseorang. Bunuh diri, ke dukun, dan ke peramal menunjukan suatu keputus asaan akan masalah yang dihadapi. Ingatkah kita bahwa Pencipta kita adalah Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala yang Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Tahu, Maha Adil, dan Maha Bijaksana. Maka sudah sepatutnya bila ujian yang datang melanda, bergantunglah hanya kepada Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala, berdo'alah kepada-Nya, dan memohonlah kepada-Nya seperti yang dtegaskan dalam ayat berikut: 

"Alloh adalah Tuhan (yang disembah), yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu." (QS Al Ikhlash : 2) 

Dengan bimbingan Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala masalah apapun yang kita hadapi, akan dapat kita lalui tanpa putus asa
 
Alloh Maha pengasih dan Maha penyayang
Ayat pertama dalam surat Al Faatihah yang berbunyi: ”Dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (Al Faatihah :1) 

Memberikan suatu kekuatan kepada kita untuk tidak berputus asa ketika ujian dan cobaan datang. Ayat tersebut memotivasi kita untuk tidak lelah berjuang dalam menjalani hidup ini. Kita harus yakin bahwa Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala yang Mahapengasih dan Mahapenyayang akan membalas segala jerih payah dan kesabaran dalam menjalani semua ujian dan cobaan. Balasan tersebut dapat kita rasakan di dunia dan bila tidak, insyaa Alloh akan kita nikmati di Syurga kelak. Aamiin. 

Ada pahala dibalik kesabaran

"Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar." (QS.Huud : 11) 

Ayat di atas menggambarkan betapa orang-orang yang sabar terhadap bencana akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. Jadi untuk apa putus asa? Kesabaran yang menyertai ikhtiar kita dalam menjalani segala ujian akan melahirkan sikap positif. Kita tidak akan banyak mengeluh dan berkhusnudzon kepada Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan ujian kepada kita. Kita akan senantiasa termotivasi untuk mencari jalan ke luar apa pun hasilnya nanti. Bersabarlah karena, buah dari kesabaran ini luar biasa yaitu ampunan dan pahala. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar