Kadang
para orang tua berpikir apakah bisa anak umur 2 tahun itu membaca,
setelah mama mempunyai anak yang sekarang umurnya sudah 2,5 tahun. Mama coba
metode di bawah ini dan hasilnya pun sangat memuaskan. Kini anak mama
bisa baca dan sedikit menulis. Dengan metode yang diciptakan oleh Glenn Doman,
anda dapat mengajarkan Membaca
kepada anak anda dengan lebih cepat.
Seperti yang diungkapkan oleh Irene F. Mongkar,
pemerhati anak dan praktisi metode Glenn Doman “Pada usia 11 bulan anak saya
bisa membaca 87 kata, selanjutnya pada usia 3 tahun sudah membaca buku. Saat
berusia 5 tahun, sudah membaca buku Lima Sekawan,” ungkap Irene. Beberapa bulan
sebelum anaknya lahir, sekitar 13 tahun lalu, Irene mendapat buku karya Glenn
Doman “Bagaimana Mengajar Bayi Membaca”. Buku yang sama telah dibaca dan
dipraktikkan rekannya di Surabaya. Pada usia 18 bulan, anak sahabatnya itu
sudah membaca judul-judul koran. Setelah
anaknya lahir, Irene mempraktikkan teori Glenn Doman. Saat usia bayinya 11
bulan, ternyata semua kata yang pernah dibacakan sejak ia usia 3 bulan,
berhasil.
Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak
manusia dari semua makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca.
Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan
bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Anak-anak dapat
membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah kalimat ketika
berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun dan mereka
menyukainya.
Tahun 1961, satu tim
ahli dunia yang terdiri atas, dokter, spesialis membaca, ahli bedah otak dan
psikolog mengadakan penelitian “Bagaimana otak anak-anak berkembang?”. Hal ini
kemudian berkembang menjadi satu informasi yang mengejutkan mengenai bagaimana
anak-anak belajar, apa yang dipelajari anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari
anak-anak. Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera
otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi.
Jelaslah bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi, pada
anak-anak sehat, jika di usia ini belum bisa membaca.
Penelitian tentang Otak Anak
Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia ‘melihat’ atau
‘mendengar’ sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan
adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan
perkataan itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak
dapat menafsirkan. Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata
atau pesan lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan
impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk
disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami.
Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan
tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan impuls elektrokimia dan
diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat, untuk disusun kembali dan
dipahami. Baik jalur penglihatan maupun jalur pendengaran sama-sama menuju ke
otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak dengan proses yang sama.
Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:
- Sikap dan pendekatan orang tua
Syarat
terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada pendekatan yang
menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang bagus sekali.
Tekankan pada anak anda Belajar adalah:
a)
Hadiah, bukan hukuman
b)
Permainan yang paling menggairahkan,
bukan bekerja
c)
Bersenang-senang, bukan bersusah payah
d)
Suatu kehormatan, bukan kehinaan
- Membatasi waktu untuk melakukan permainan ini sehingga betul-betul singkat.
Hentikan
permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya. Karena apabila
anak bosan, dia tidak akan tertarik lagi dengan hal tersebut, sehingga
mempersulit kita untuk mengajak anak bermain.
Tahap-Tahap Mengajar
TAHAP PERTAMA
Mengajarkan anak anda membaca dimulai menggunakan hanya
lima belas kata saja. Jika anak anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah
siap untuk melangkah ke perbendaharaan kata-kata lain.
Cukup
bikin semacam flash card, berisi kata. Bahan yang digunakan : bahan-bahan dibuat dari kertas putih
yang agak kaku (karton poster)
Ukuran karton : tinggi 15 cm, panjang 60 cm
Kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar
berwarna merah agar menarik bagi anak
Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm, serta
setiap huruf berjarak kira-kira 1,25 cm
Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital)
Buatlah hanya 15 kata, misal : IBU (UMMI / MAMA / BUNDA), BAPAK
(ABI / PAPA / AYAH), BAJU, JENDELA, MATA, dll.
Ke-15 kata-kata pertama harus terdiri dari kata-kata yang
paling dikenal dan paling dekat dengan lingkungannya yaitu nama-nama anggota
keluarga, binatang peliharaan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang dianggap
penting untuk diketahui oleh sang anak. Tulisannya harus rapi dan jelas, model
hurufnya sederhana dan konsisten.
Hari Pertama
- Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun penglihatannya. Misalnya, jangan ada radio/TV yang dibunyikan.
- Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya
- Jangan sampai ia dapat menjangkaunya
- Katakan dengan jelas ‘ini bacaannya IBU/AYAH’
- Jangan jelaskan apa-apa
- Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik
- Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama
- Jangan meminta anak mengulang apa yang anda ucapkan
- Setelah kata ke-5, peluk, cium dengan hangat dan tunjukkan kasih sayang dengan cara yang menyolok
- Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1,5 jam
Hari Kedua
- Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali
- Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang hari kedua. Jadi ada 6 pelajaran. Jangan lupa menunjukkan rasa bangga anda.
- Jangan lakukan test, belum waktunya !
Hari Ketiga
- Lakukan seperti hari ke-2
- Tambahkan lima kata baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran
Hari ke empat,
ke lima, ke enam
- Ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah kata-kata baru.
Hari Ketujuh
- Beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya:
- Pilih kata kesukaannya
- Tunjukkan kepadanya dan ucapkan denga jelas ‘ini apa?’
- Hitung dalam hati sampai sepuluh, Jika anak anda mengucapkan, pastikan anda gembira dan tunjukkan kegembiraan anda Jika anak anda tidak memberikan jawaban atau salah, katakan dengan gembira apa bunyi kata itu dan teruskan pelajarannya.
Ancaman
- Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan. “Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada mengajarnya terlalu cepat”
- Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan:
- Dia sudah melatih indera penglihatan, dan yang lebih penting: dia telah melatih otaknya cukup baik untuk dapat membedakan bentuk tulisan yang satu dengan yang lainnya.
- Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar biasa dalam hidupnya: dia dapat membaca kata-kata. Hanya ada satu lagi abstraksi besar harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad.
TAHAP KEDUA (kata-kata diri)
Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan
kata-kata ‘diri’ karena anak memang mula-mula mempelajari badannya sendiri.
Ukuran karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang
Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1
cm
Huruf dan warna seperti tahap pertama
Buat 20 kata-kata tentang dirinya, misalnya: tangan, kaki,
gigi, jari, kuku, lutut, mata, perut, lidah, pipi, kuping, dagu, dada, leher, paha, siku,
hidung, jempol, rambut, bibir
Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal,
ambil masing-masing 1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua
Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan
jadikan 2 kelompok kata masing-masing 5 kata
Jadi sekarang anda memiliki:
3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah
kata-kata baru
2 kelompok kata baru dari tahap kedua
Total 5 kelompok kata = 25 kata
Lakukan seperti tahap pertama
Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok
dengan kata baru, sehingga anak mempelajari 5 kata baru.
Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari
masing-masing kelompok data dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari
anak belajar 5 kata baru masing-masing satu dalam setiap kelompok kata, dan 5
kata lama diambil setiap harinya.
TIPS
a) Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai
dengan yang sama secara berurutan, misalnya ‘lidah’ dengan ‘lutut’
b) Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa
diajarkan. Lakukan dengan cara yang persis sama kalau anda mengajarnya
berbicara
c)
Ingat, membaca bukan berbicara
d) Usaha mengajar bayi membaca dapat
membaca dapat mempercepat berbicara dan memperluas perbendaharaan kata.
TAHAP KETIGA (kata-kata ‘rumah’)
Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus
melakukan permainan membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah
bahwa anda sedang menanamkan cinta belajar dalam diri anak anda, dan kecintaan
ini akan berkembang terus sepanjang hidupnya. Lakukan permainan ini dengan
gembira dan penuh semangat.
Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang
Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak
lebih dekat
Huruf dan warna seperti tahap tahap kedua
Terdiri dari nama-nama benda di sekeliling anak serta
lebih dari 2 suku kata, misalnya: kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga, jendela, dll
Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah
5 kata baru dari tahap ke tiga
Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya:
piring, gelas, topi, baju, jeruk, celana,sepatu, dll.
Setelah itu masukkan kata perbuatan, misalnya: duduk, berdiri,
tertawa, melompat, membaca, dll
Pada tahap kata perbuatan, agar lebih menarik, sambil menunjukkan
kata tersebut, anda praktekkan sambil katakana ‘Ibu melompat’, ‘kakak
melompat’, dsb
TAHAP KEEMPAT
Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm panjang
Ukuran huruf 5 cm
Huruf kecil, warna hitam
Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu
gabungkan misalnya ‘ini’ dan kata ‘bola’ menjadi ‘ini bola’.
Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap hari.
TAHAP KELIMA (susunan kata dalam kalimat)
1.
Pilihkan buku sederhana dengan syarat :
- Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 ka
- Tinggi huruf tidak kurang dari 5 mm
- Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah.
- Carilah yang mendekati persyaratan tersebut
2. Salinlah kata-kata yang ada setiap
halaman tersebut ke dalam satu kartu kira-kira ukuran 1 kertas A4. Huruf hitam, ukuran tinggi huruf 2,5 cm.
Jumlah kartu ’susunan kata-kata’ sama dengan jumlah halaman buku. Ukuran kartu
harus sama walaupun jumlah kata tidak sama.
3.
Sekarang anda sudah mempunyai
kartu-kartu dengan kata-kata yang ada dalam setiap halaman buku yang akan
dibaca anak. Lubangi sisi kartu-kartu untuk dijilid menjadi sebuah buku yang
isinya sama namun ukurannya lebih besar.
4. Bacakan kartu demi kartu pelan-pelan,
sehingga anak belajar kalimat demi kalimat.
5.
Bacakan dengan ekspresi sesuai dengan
kalimat bacaan.
6.
Lakukan secara rutin, minimal 5 kartu
sebanyak 3 kali selama 5 hari.
7.
Ketika membaca kartu pada hari lainnya,
kartu yang lama sebaiknya diulang. Setelah selesai kartu-kartu dibaca,
simpanlah beurutan di dalam sebuah map atau dibinding deperti buku.
8.
Pada saat selesai 1 buku, berilah
ijazah yg ditandatangani ibu, yg menyatakan bahwa pada hari ini, tanggal ini,
pada usia anak sekian, telah selesai dibaca buku ini.
TAHAP KEENAM :
(susunan kata dalam kalimat)
Pada tahap ini, anak sudah siap membaca buku yg
sebenarnya, karena dia sudah 2 kali melakukan hal itu. Perbedaan ukuran huruf
dari 5 cm (Tahap 4), 2,5 cm (Tahap 5) dan 5 mm (Tahap 6 ini) adalah sangat
berarti khususnya bagi anak yang masih sangat muda, karena itu juga berarti
anda membantu mendewasakan dan memperbaiki indera penglihatannya.
Kunci
Keberhasilan :
a)
Jangan membosankan anak
b)
Jangan memaksa anak
c)
Jangan tegang
d)
Jangan mengajarkan abjad terlebih
dahulu
e)
Dengan Bergembira
f)
Ciptakan cara baru
g)
Jawablah semua pertanyaan anak
h)
Berilah buku bacaan yang bermutu
Penutup
Pada dasarnya anak memiliki kemampuan yang luar biasa,
khususnya pada usia yang semakin kecil. Hanya diperlukan
perhatian, kemauan,ketekunan serta yang utama kasih sayang orang tua untuk
membuatnya mampu mengeluarkan potensinya yang luar biasa
tsb.
By : Mama Giok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar