Senin, 14 Juli 2014

SAYA BELUM SIAP BERBISNIS



Sehabis shalat ashar berjama'ah dimasjid, Arif menjumpai sahabatnya Ahmad. Sambil berjabatan tangan Arif mengucapkan salam dan sedikit berbincang-bincang dengan Ahmad. 

"Bagaimana dengan bisnismu Mad?" tanya Arif tak lepas dari tersenyum. Arif memang terkenal orang yang ramah selalu tersenyum saat menyapa siapa pun. 

"Alhamdulillah, Alloh masih memberiku rezeki lewat bisnis saya." Jawab Ahmad. 

"Sebenarnya saya juga ingin terjun ke bisnis, tetapi saya belum siap. Saya juga masih takut kalau harus meninggalkan kerja. Ngomong-ngomong bagaimana caranya yah?" 

"Apa yang sudah kamu lakukan untuk mencapai keinginanmu itu?" tanya Ahmad 

Arif cuma tersenyum. Bukan hanya Arif, banyak orang yang memiliki impian, tetapi dia tidak membangun jembatan menuju impiannya. Banyak yang hanya mengatakan ingin itu ingin ini, tetapi tidak ada yang dilakukan untuk mencapai tujuannya itu. 

"Kamu sudah bagus Rif, kamu sudah memiliki keinginan. Itulah langkah awal untuk mencapai kesuksesan. Namun tidak cukup sampai disitu." jelas Ahmad. 

"Lalu apa yang harus saya lakukan?" tanya Arif penuh harap. 

"Menurutmu apa yang menghalangi kamu langsung terjun ke bisnis?" 

"Intinya ada dua Mad, yang pertama saya merasa belum mempunyai kemampuan bisnis, kemudian yang kedua ialah masalah keuangan." kata Arif menjelaskan. 

"Masalah keuangan bagaimana maksudnya?" tanya Ahmad. 

"Yah, pertama untuk modal, kedua saya akan kehilangan gaji saya selama ini sehingga tidak bisa menafkahi keluargaku." 

"OK, kalau gitu, jangan dulu lepas kerja kamu. Kamu tetap saja bekerja sampai kamu siap, baik siap dari segi kemampuan maupun keuanganmu. Mulailah dari sekarang kamu merencanakan untuk mengatasi semua hambatan yang ada dihadapan kamu." jelas Ahmad. 

"Oh gitu yah, jadi saya harus merencanakannya yah?" 

"Betul, rencana adalah jembatan kamu menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti kamu tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar