Assalaamu a’laikum Wr.Wb
Ustadz tiga pertanyaan mengenai Lailatul Qodar.
- Ciri-ciri akan/turunnya malam Lailatul Qadar dan sesudahnya turunnya Lailatul Qadar
- Perbedaan waktu/jam dengan negara lain tentang turunnya Lailatul Qodar.
- Ciri-ciri orang yang mendapatkan curahan rahmat Malam Lailatul Qodar (kalau kita pas lagi ibadah menyambut Lailatul Qadar, kebetulan malam itu Lailatul Qodar turun).
Itu saja pertanyaan saya, mudah-mudahan ustadz berkenan memberikan jawaban. Terima kasih.
Wassalaamua’laikum Wr.Wb
Muhtadin
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Adin yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Ciri-ciri Lailatul Qodr
Dinamakan lailatul qodr karena pada malam itu malaikat diperintahkan
oleh Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan
keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ﴿٣﴾
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾
أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾
أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾
Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang
diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada
malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan
yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus
rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)
Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula para malaikat turun
dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan
doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat dan Jibril 'Alaihissalam turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga
membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di
tahun itu hingga yang akan datang.
Lailatul Qodr adalah malam
kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit
fajar, sebagaimana firman-Nya :
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾
Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)
Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah :
- Sabda Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam, ”Lailatul qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.
- Sabda Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam, ”Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu Hibban).
- Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam bersabda, ”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani).
- Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam berabda,”Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)
Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr yang disebutkan
beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua tanda
tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat
memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti
Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di
negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi
ada diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah
putus-putusnya turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru
melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas
dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat dan lemahnya
sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu sama di
seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)
Perbedaan Waktu Antar Negara
Lailatul qodr merupakan rahasia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Untuk itu dianjurkan agar
setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir, sebagaimana sabda
Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam, ”Carilah dia (lailatul qodr) pada sepuluh malam terakhir
di malam-malam ganjil.” (HR. Bukhori Muslim).
Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka pada pagi kedua puluh,
lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau bersabdaShollallohu 'Alaihi Wasallam, ”Sungguh
aku diperlihatkan Lailatul qodr, kemudian aku dilupakan—atau lupa—maka
carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil.”
(Muttafaq Alaihi)
Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan
sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Umar bahwa
beberapa orang dari sahabat Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam bermimpi tentang Lailatul
Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah saw
bersabda,”Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir.
Karena itu barangsiapa hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada
tujuh malam terakhir.”
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam bersabda, ”Carilah ia di sepuluh
malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tdak mampu maka
janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir.” (HR. Muslim, Ahmad dan
Ath Thayalisi)
Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam hadits diatas adalah malam ke-
21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan berbeda-beda dari
berbagai negara—sebagaimana sering kita saksikan—maka malam-malam ganjil
di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian negara lainnya
sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di setiap
malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang
hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari
lailatul qodr karena lailatul qodr ini bersifat umum mengenai semua
negeri dan terjadi sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap
negeri-negeri itu.
Karena tidak ada yang mengetahui kapan jatuhnya lailatul qodr itu
kecuali Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka cara yang terbaik untuk menggapainya adalah
beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah dilakukan oleh
Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya.
Ciri-ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qodr
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dai Abu Hurairoh
bahwa Rasulullah beShollallohu 'Alaihi Wasallam bersabda, ”Barangsiapa melakukan qiyam lailatul
qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya yang
telah lalu diampuni.”
Juga doa yang diajarkan Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam saat menjumpai lailatul qodr
adalah ”Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi Maaf, Engkau
mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku.” (HR. Ibnu
Majah)
Dari kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa dianjurkan bagi setiap
yang menginginkan lailatul qodr agar menghidupkan malam itu dengan
berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an, dzikir, doa
dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu
dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada
dan kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan
penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Wallohu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo, Lc
Bila
ingin memiliki karya beliau dari kumpulan jawaban jawaban dari Ustadz
Sigit Pranowo LC di Rubrik Ustadz Menjawab , silahkan kunjungi link ini
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar